Minggu, 20 Juni 2010


Tentu Anda ingat, sebelum memegang posisi sebagai atasan, Anda juga pernah merasakan suka duka jadi seorang karyawan. Ada saat-saat ketika karena suatu hal Anda tidak puas dengan kepemimpinan boss Anda, lalu dengan serta merta menganugerahi gelar “the bad boss’ untuk atasan tersebut. Dengan kekesalan yang berapi-api pembalasan pun direncanakan terhadap atasan Anda. Lebih ekstrem lagi, beberapa orang bahkan diam-diam memiliki niat untuk meluapkan ketidaksukaan mereka kepada atasan dengan kontak fisik yang membahayakan. Walaupun hal ini hanya sebatas wacana saja, tapi sungguh tidak ada jaminan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan sang karyawan.

Ketika Anda sudah memiliki posisi yang sama dengan atasan Anda dulu, memimpin dan mengelola anak buah, bukan tidak mungkin salah satu dari mereka mengalami hal yang dulu pernah Anda rasakan. Tanpa Anda sadari mereka memendam ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Anda, atau terhadap hak dan kewajiban yang mereka terima.

Kepemimpinan dan mengelola tim memang tidak harus memuaskan hati semua orang. Tidak ada rumus yang 100% tepat dan akurat untuk menjalankan kepemimpinan karena ini adalah hal rumit yang sulit untuk dilaksanakan dengan sempurna. Untuk meminimalisir kemungkinan Anda dilabeli dengan “bad boss”, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengenali kepemimpinan Anda dan efektifitasnya terhadap anak buah Anda serta terus mengembangkan dan mendewasakan karakter Anda sebagai pemimpin. Kenali juga kelemahan Anda dan berusahalah untuk memperbaikinya.

Beberapa ciri yang sebaiknya Anda pertahankan atau capai agar tidak memiliki predikat the bad boss antara lain :

Going down. A bad boss tidak akan mengetahui kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Filsuf Lao-Tzu pernah berkata bahwa "If you want to govern the people, you must place yourself below them." Menjadi seorang atasan tidak berarti Anda harus selalu ada di ‘atas’ sehingga anggota tim Anda sulit untuk ‘meraih’ Anda. Investasikan waktu dan tenaga untuk mengetahui detail pekerjaan yang dilakukan dan situasi kerja yang dihadapi anak buah Anda sehari-hari. Ketahui kesulitan yang dihadapi setiap anak buah Anda dan diskusikan solusi yang paling tepat. Tunjukkan bahwa Anda bersedia untuk dekat dan turut ambil bagian dalam proses pekerjaan tim Anda.

Sampaikan dan ketahui dengan jelas. A bad boss hanya akan memberikan perintah namun tidak tahu setiap detail yang dibutuhkan untuk mencapainya. A bad boss ingin mendapatkan hasil bagus tanpa ingin tahu kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seorang atasan memiliki keleluasaan untuk memberikan berbagai perintah atau tugas bagi anak buahnya. Akan tetapi yakinkah Anda bahwa esensi dari tugas yang diberikan diterima dan dimengerti oleh anggota tim dengan sempurna? Bila Anda mendapati masalah, sebelum menyalahkan mereka, apakah Anda sudah mengetahui apa yang sebenarnya Anda harapkan dalam pemberian perintah tersebut? Apakah Anda mengetahui big picture dan setiap detail dari tugas tersebut? Pastikan Anda mengetahui setiap aspek dari tugas yang dibebankan dan menyampaikannya dengan jelas. Konfirmasikan apakah anak buah Anda mengetahui dengan jelas perintah Anda.

Bijaksana menghadapi masalah. A bad boss akan menyalahkan anggota timnya atau faktor lainnya saat menghadapi masalah. Ada anggapan menyesatkan bagi sebagian orang bahwa masalah tidak akan jadi sebuah masalah jika tidak diketahui keberadaannya. Karena itu banyak orang bahkan juga pemimpin yang berusaha untuk melarikan diri dari sebuah persoalan lalu berharap persoalan tersebut akan mereda dengan sendirinya. Pemimpin berkarakter justru akan mengharapkan masalah agar bisa mempersiapkan antisipasi dan solusinya.

Terbuka terhadap kritik. A bad boss tidak menerima kritikan, bahkan akan tersinggung saat dikritik oleh anggota timnya. Pemimpin yang menggunakan metode komunikasi satu arah, atau dengan kata lain tidak bisa menerima kritikan dari anggota timnya, menghendaki setiap perkataannya dituruti, dan tidak menghiraukan aspirasi dan masukan dari timnya hanya akan membuat mereka kehilangan respect atau rasa hormat. Dorong setiap anggota tim Anda untuk menyuarakan pendapat atau kritik mereka terhadap kebijaksanaan atau policy yang Anda buat. Bagaimanapun 'toh keputusan ada di tangan Anda.
Tentu Anda ingat, sebelum memegang posisi sebagai atasan, Anda juga pernah merasakan suka duka jadi seorang karyawan. Ada saat-saat ketika karena suatu hal Anda tidak puas dengan kepemimpinan boss Anda, lalu dengan serta merta menganugerahi gelar “the bad boss’ untuk atasan tersebut. Dengan kekesalan yang berapi-api pembalasan pun direncanakan terhadap atasan Anda. Lebih ekstrem lagi, beberapa orang bahkan diam-diam memiliki niat untuk meluapkan ketidaksukaan mereka kepada atasan dengan kontak fisik yang membahayakan. Walaupun hal ini hanya sebatas wacana saja, tapi sungguh tidak ada jaminan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan sang karyawan.

Ketika Anda sudah memiliki posisi yang sama dengan atasan Anda dulu, memimpin dan mengelola anak buah, bukan tidak mungkin salah satu dari mereka mengalami hal yang dulu pernah Anda rasakan. Tanpa Anda sadari mereka memendam ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Anda, atau terhadap hak dan kewajiban yang mereka terima.

Kepemimpinan dan mengelola tim memang tidak harus memuaskan hati semua orang. Tidak ada rumus yang 100% tepat dan akurat untuk menjalankan kepemimpinan karena ini adalah hal rumit yang sulit untuk dilaksanakan dengan sempurna. Untuk meminimalisir kemungkinan Anda dilabeli dengan “bad boss”, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengenali kepemimpinan Anda dan efektifitasnya terhadap anak buah Anda serta terus mengembangkan dan mendewasakan karakter Anda sebagai pemimpin. Kenali juga kelemahan Anda dan berusahalah untuk memperbaikinya.

Beberapa ciri yang sebaiknya Anda pertahankan atau capai agar tidak memiliki predikat the bad boss antara lain :

Going down. A bad boss tidak akan mengetahui kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Filsuf Lao-Tzu pernah berkata bahwa "If you want to govern the people, you must place yourself below them." Menjadi seorang atasan tidak berarti Anda harus selalu ada di ‘atas’ sehingga anggota tim Anda sulit untuk ‘meraih’ Anda. Investasikan waktu dan tenaga untuk mengetahui detail pekerjaan yang dilakukan dan situasi kerja yang dihadapi anak buah Anda sehari-hari. Ketahui kesulitan yang dihadapi setiap anak buah Anda dan diskusikan solusi yang paling tepat. Tunjukkan bahwa Anda bersedia untuk dekat dan turut ambil bagian dalam proses pekerjaan tim Anda.

Sampaikan dan ketahui dengan jelas. A bad boss hanya akan memberikan perintah namun tidak tahu setiap detail yang dibutuhkan untuk mencapainya. A bad boss ingin mendapatkan hasil bagus tanpa ingin tahu kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seorang atasan memiliki keleluasaan untuk memberikan berbagai perintah atau tugas bagi anak buahnya. Akan tetapi yakinkah Anda bahwa esensi dari tugas yang diberikan diterima dan dimengerti oleh anggota tim dengan sempurna? Bila Anda mendapati masalah, sebelum menyalahkan mereka, apakah Anda sudah mengetahui apa yang sebenarnya Anda harapkan dalam pemberian perintah tersebut? Apakah Anda mengetahui big picture dan setiap detail dari tugas tersebut? Pastikan Anda mengetahui setiap aspek dari tugas yang dibebankan dan menyampaikannya dengan jelas. Konfirmasikan apakah anak buah Anda mengetahui dengan jelas perintah Anda.

Bijaksana menghadapi masalah. A bad boss akan menyalahkan anggota timnya atau faktor lainnya saat menghadapi masalah. Ada anggapan menyesatkan bagi sebagian orang bahwa masalah tidak akan jadi sebuah masalah jika tidak diketahui keberadaannya. Karena itu banyak orang bahkan juga pemimpin yang berusaha untuk melarikan diri dari sebuah persoalan lalu berharap persoalan tersebut akan mereda dengan sendirinya. Pemimpin berkarakter justru akan mengharapkan masalah agar bisa mempersiapkan antisipasi dan solusinya.

Terbuka terhadap kritik. A bad boss tidak menerima kritikan, bahkan akan tersinggung saat dikritik oleh anggota timnya. Pemimpin yang menggunakan metode komunikasi satu arah, atau dengan kata lain tidak bisa menerima kritikan dari anggota timnya, menghendaki setiap perkataannya dituruti, dan tidak menghiraukan aspirasi dan masukan dari timnya hanya akan membuat mereka kehilangan respect atau rasa hormat. Dorong setiap anggota tim Anda untuk menyuarakan pendapat atau kritik mereka terhadap kebijaksanaan atau policy yang Anda buat. Bagaimanapun 'toh keputusan ada di tangan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar